Wednesday, November 28, 2012

Bila Aku Mati Nanti

Isi Cangkir Syu: Bila Aku Mati Nanti: Bila aku mati nanti, Taburlah abuku di atas lautan luas tanpa batas Agar aku menyatu dengan buih-buih lautan Kemudian jiwaku bisa me...

Tidak Ada yang Benar-benar Salah

Tidak ada hal yang benar-benar salah
Bahkan jam rusak bekerja dengan benar dua kali sehari
Tidak ada hal yang benar-benar menyakitkan
Bahkan waktu bisa menyembuhkannya secara utuh

Tidak ada yang benar-benar kejam
Bahkan induk elang bisa membesarkan anak merpati
Dan tidak ada yang benar-benar buruk,
Bahkan kupu-kupu cantik pun mengagumi bunga pohon mengkudu

Segala sesuatu unik apa ada dirinya, cantik menjadi dirinya
Hanya saja tidak semua mata bisa melihatnya secara visual
Lihat dengan mata hatimu maka kamu akan mengerti
Tidak ada hal yang benar-benar salah di dunia ini

Puncak, June 2012
-Syu-



Bila Aku Mati Nanti


Bila aku mati nanti,
Taburlah abuku di atas lautan luas tanpa batas
Agar aku menyatu dengan buih-buih lautan
Kemudian jiwaku bisa mendaki tangga pelangi
Menyongsong terang di balik awan putih
Berkumpul bersama serpihan bintang-bintang di galaksi
Menerangi bumi di setiap malam-malam indah
Aku berharap mati dengan nyaman
Sambil membawa kenangan manis tentang hidup

Jakarta
-Syu-

Peri Cinta

Isi Cangkir Syu: Peri Cinta: Serbuk-serbuk Dandelion berserakan Menari-nari bersama angin Membumbung ke angkasa bersama keajaiban yang dibawanya Seorang peri h...

Peri Cinta


Serbuk-serbuk Dandelion berserakan
Menari-nari bersama angin
Membumbung ke angkasa bersama keajaiban yang dibawanya
Seorang peri hutan dilahirkan senja ini
Bersama warna musim semi oranye menjelang musim gugur
Kilau kepakan sayap pertama sang peri membuat hutan bersorak
Lonceng-lonceng ajaib berdentang riang di seluruh penjuru hutan
Aura-aura cinta siap dipanahkan pada umat manusia
Mungkin saja ada untaian namamu & namaku di situ

Jakarta, Sept 2012
-Syu-


Senja Sesaat

Isi Cangkir Syu: Senja Sesaat: Benar, senja hanya berlangsung sesaat Tapi sendunya menyemat di hati Sama seperti gerimis sore tadi, hadir sebentar saja Tapi   Hydr...

Malaikatmu

Isi Cangkir Syu: Malaikatmu: Aku bukan ingin diammu, sama sekali tidak Bahkan pada saat itu datang, yang kuingat hanya senyummu Yang kuinginkan hanya bernafas seje...

Mengucap Namamu

Isi Cangkir Syu: Mengucap Namamu: Bunyi gesekan angin menyampaikan nada pilu Bau lembab tanah sehabis hujan bercampur bau pohon pinus Kusentuh ujung pakis basah dengan ...

Senja Sesaat


Benar, senja hanya berlangsung sesaat
Tapi sendunya menyemat di hati
Sama seperti gerimis sore tadi, hadir sebentar saja
Tapi Hydrangea ungu itu masih menyimpan tetesan airnya

Kuharap rasa bahagia ini tidak sesingkat senja
Hingga sendu cepat menggantikannya
Sama seperti rasa angkuhmu, hadir sebentar saja
Tapi hati ini masih menikmati sakitnya 

Jakarta 28Nov12
Syu


Malaikatmu


Aku bukan ingin diammu, sama sekali tidak
Bahkan pada saat itu datang, yang kuingat hanya senyummu
Yang kuinginkan hanya bernafas sejenak, beri sedikit waktu
Agar aku bisa menyembuhkan sayap patah ini

Hingga aku bisa kembali utuh
Untuk menaungimu dengan kasihku
Menerangimu dengan terang sinarku, 
Memelukmu erat dengan sayapku

Sungguh tak berniat membuatmu terluka
Dan juga tak ingin melihatmu meredup
Hanya ingin bersenandung bagimu
Dan tetap menjadi malaikatmu

Jakarta 28Nov12
Syu


Mengucap Namamu


Bunyi gesekan angin menyampaikan nada pilu
Bau lembab tanah sehabis hujan bercampur bau pohon pinus
Kusentuh ujung pakis basah dengan jemariku
Memandang sarang laba-laba yang berat manampung bening air hujan

Senyum wajahmu hadir disetiap sudut hutan ini
Suara tawamu berpantulan di pohon-pohon pinus
Seandainya waktu masih banyak tersisa
Akan kuucap namamu berulang-ulang, jangan pergi.




Phuket, Nov2012
-Syu-


Monday, November 26, 2012

Tentang Kamu

Isi Cangkir Syu: Tentang Kamu: Hey Kamu, iya benar kamu yang duduk di situ Binar matamu seperti bola-bola kristal Senyummu memikat pandanganku Tawamu terasa seper...

Tentang Kamu



Hey Kamu, iya benar kamu yang duduk di situ
Binar matamu seperti bola-bola kristal
Senyummu memikat pandanganku
Tawamu terasa seperti senandung lagu Natal

Dan saat cerita cinta menyatukan kita
Aku merasa seperti berada dalam parade festival
Saat-saat bersamamu seirama iringan nyanyian dan tarian
Berwarna-warni dan berkerlap-kerlip

Aku berdoa agar parade ini tidak pernah berakhir
Karna aku ingin selalu menggenggam tanganmu
Berada dalam dekapanmu, mendengar detak jantungmu
Menghitung irama nafasmu satu-persatu



Jakarta 26Nov2012
-Syu-

Friday, November 23, 2012

Apa adanya kamu sudah melengkapi aku

Isi Cangkir Syu: Apa adanya kamu sudah melengkapi aku: Setelah semua hal yang hadir diantara kita, emosi, amarah, tangisan dan juga tawa Aku cuma ingin kamu tahu kalau warna memang menghiasi h...

Apa adanya kamu sudah melengkapi aku

Setelah semua hal yang hadir diantara kita, emosi, amarah, tangisan dan juga tawa
Aku cuma ingin kamu tahu kalau warna memang menghiasi hari-hari kita
Mengingatkan kita bahwa musim selalu berubah 
Kita tidak bisa selalu menikmati hangatnya sinar mentari setiap hari

Sekarang sudah musim hujan, ia hadir menentramkan perasaan 
Matahari mengalah untuk tidak bersikap arogan sementara waktu.
Hujan yang pegang peranan sekarang
Aku suka hujan, kau tahu itu.

Katamu, aku dan hujan selalu datang bersama
Iya benar Dear, aku menikmati setiap nada hujan 
Setiap butirannya bersenandung menyampaikan perasaanku untukmu
Tidak usah kau tanya lagi alasan aku mencintaimu

Apa adanya kamu sudah melengkapi aku
Kalau aku sendiri, tahu rasanya seperti apa ?
Rasanya seperti berjalan dengan memakai sepatu sebelah di atas batu-batu kerikil
Satu kaki terlindungi dan kaki lainnya tersiksa, berjalan pun aku pasti tertatih.

Pegang tanganku dan berjalanlah bersamaku, Dave
Sepanjang waktu mendukung kita
Sepanjang musim memberi kita warna
Dan selama Tuhan merestui kita.



Jakarta, 23Nov2012
-Syu-

Wednesday, November 21, 2012

Ujung Jalan Ini

Mendengar Kisahku Bersama Secangkir Kopi Panas Mengepul : Ujung Jalan Ini: Aku berjalan dan berujung sampai di jalan ini  Jalan sama yang kau tinggalkan aku hari itu Masih tetap gelap seperti dulu, aku meraba ...

Ujung Jalan Ini

Aku berjalan dan berujung sampai di jalan ini 
Jalan sama yang kau tinggalkan aku hari itu
Masih tetap gelap seperti dulu, aku meraba jalan pulang
Bagaimana kalau aku tidak berhasil menemukannya?

Tidak! Aku ingin membunuh gelap
Menanti berkas sinar fajar pertama
Agar kutemukan jalan untuk pulang
Tidak peduli ini jalan yang sama dengan hari itu atau bukan

Jakarta October2012


ilalang

Mendengar Kisahku Bersama Secangkir Kopi Panas Mengepul : ilalang: ilalang Ilalang cuma ingin hening Tapi angin memaksanya menari Juga memaksanya bersuara Bukan suara tawa, melainkan tangis yang t...

Salah Cupid

Mendengar Kisahku Bersama Secangkir Kopi Panas Mengepul : Salah Cupid: Dapat kurasa, Ritme detak jantungmu berpacu melawan waktu Langkah kakimu lebih bergegas Tatapanmu matamu lebih tajam Dan anganmu lebih j...

ilalang

ilalang
Ilalang cuma ingin hening
Tapi angin memaksanya menari
Juga memaksanya bersuara
Bukan suara tawa, melainkan tangis yang terdengar

Saat angin pergi, Ilalang merindukannya
Teringat bisikan cintanya
Teringat sentuhan hangatnya
Teringat akan kehadirannya


Phuket, 7Nov2012
Syu



Salah Cupid

Dapat kurasa,
Ritme detak jantungmu berpacu melawan waktu
Langkah kakimu lebih bergegas
Tatapanmu matamu lebih tajam
Dan anganmu lebih jauh

Lalu saat kita bertemu di persimpangan jalan itu, salah siapa?
Salah waktu yang menuntun kita?
Salah takdir yang salah memilih jalan?
Atau salah malaikat cinta yang memanah kita?

Let go or hold me close?


Clitoria Ternatea

Warnanya biru, lebih kelam daripada langit
Anggun berhias embun pagi di sekelilingnya
Mengintip malu dari balik pagar kayu tua
Menyapa pagi hariku saat melewatinya

Berayun gemulai tertiup angin pagi
Daunnya bergesekan merangkai nada
Menyongsong mentari pagi menyambut hari
Si cantik itu, Clitoria Ternatea namanya


Cibubur March2011
Syu


Terkunci Bersama Waktu

Mendengar Kisahku Bersama Secangkir Kopi Panas Mengepul : Terkunci Bersama Waktu: Dinding-dinding dari peti keramat itu mengelupas.  Warnanya memudar, terkisis ia bersama sang waktu.  Lalu, masihkah kau ingat dimana kunc...

Terkunci Bersama Waktu

Dinding-dinding dari peti keramat itu mengelupas. 
Warnanya memudar, terkisis ia bersama sang waktu. 
Lalu, masihkah kau ingat dimana kuncinya? 
Adakah rasa menggelitik di hatimu untuk menyentuhnya sekali lagi? 
Mungkin kali ini jawaban bisa kau urai sehelai demi sehelai.

Key to my heart

Phuket, 12Nov2012
-Syu

Tuesday, November 20, 2012

Gumiho

Mendengar Kisahku Bersama Secangkir Kopi Panas Mengepul : Gumiho: Angin bertiup kencang, Langit agak kelabu Tapi matahari tidak ingin kehilangan peran Gerimis pertama sudah turun menyapa bumi Setiap bu...

Gumiho

Angin bertiup kencang, Langit agak kelabu
Tapi matahari tidak ingin kehilangan peran
Gerimis pertama sudah turun menyapa bumi
Setiap butirannya menyapu bersih debu dan kotoran

Aku menatap lewat payung bening ini
Memandang jam besar di gedung wali kota
Jam tua itu berdetak menunjukkan angka romawi
Baru jam tiga sore rupanya

Aku teringat sebuah kisah legenda kuno
Kalau gerimis datang begitu tiba-tiba 
Artinya Gumiho sedang menangis
Gumiho yang malang, menderita karna cinta dalam sosoknya sebagai manusia





Jakarta-11Nov2011
Syu

Apa Warnaku?

Mendengar Kisahku Bersama Secangkir Kopi Panas Mengepul : Apa Warnaku?: Melintasi waktu, menembus kabut Berkejaran dengan cahaya kau hadir di depan pintu Dengan usaha dan tekad kau yakin pintu akan terbuka Pin...

Apa Warnaku?

Melintasi waktu, menembus kabut
Berkejaran dengan cahaya kau hadir di depan pintu
Dengan usaha dan tekad kau yakin pintu akan terbuka
Pintu berat itu berbunyi saat kau buka perlahan 

Langkah kaki menuntunmu melewatinya
Melangkah semakin dalam melaluinya
Pendar cahaya pun semakin menyilaukan matamu
Ribuan warna bisa kau rasakan di situ 

Rasa hangat berpendar merasuk kalbumu
Dengan sebuah hentakan, lenganmu menggapaiku
Kau dan aku hanyut bersama waktu dan warna,
Sekali lagi, ceritakan padaku warna apa yang paling terang di matamu? 



Jakarta 20Nov2012
Syu

Monday, November 19, 2012

Saat Hujan Bertunangan Dengan Jalanan

Mendengar Kisahku Bersama Secangkir Kopi Panas Mengepul : Saat Hujan Bertunangan Dengan Jalanan: Hujan turun lagi dengan garang mengguyur jalanan malam ini. Sorot lampu dan klakson mobil berderet-deret sepanjang jalan. Kali ini kunikmat...

Saat Hujan Bertunangan Dengan Jalanan

Hujan turun lagi dengan garang mengguyur jalanan malam ini. Sorot lampu dan klakson mobil berderet-deret sepanjang jalan. Kali ini kunikmati semua pemandangan itu dari antrian shelter bus. Dua puluh menit berlalu, antrian ini tidak beranjak sesenti pun. Kuamati wajah-wajah orang dalam antrian. Beberapa wajah tampak capek setelah hari yang panjang. Beberapa wajah yang lain berbinar menatap layar telefon genggam. Sebagian lain sibuk menelefon atau mendengar musik dengan handsfree untuk mengusir rasa bosan.

Tiga puluh lima menit berlalu, aku sudah tidak sabaran. Kutinggalkan antrian bermeter-meter yang tidak manusiawi itu, menyebrang jalan keluar dari shelter. Keberuntungan datang begitu saja, kopaja kosong berada di jalur cepat sedang berhenti. Dengan bergegas menerobos hujan dan genangan air kucapai bis dan menaikinya dengan rasa syukur. Terimakasih Pak Presiden untuk kemacetan yang terjadi malam ini. Sekali-kali tolong mencoba transportasi publik. Banyak hal yang bisa dipetik di situ, terutama di saat hujan bertunangan dengan jalanan.

Jakarta 19Nov2012
Syu




Saat berseragam putih abu-abu

Mendengar Kisahku Bersama Secangkir Kopi Panas Mengepul : Saat berseragam putih abu-abu: Kutemukan tumpukan tulisan kalian di buku perpisahan kelas Beberapa helai sudah tampak menguning Mengeja nama kalian satu-persatu  Mengi...

Itu Layang-layang

Mendengar Kisahku Bersama Secangkir Kopi Panas Mengepul : Itu Layang-layang: Bocah kecil itu seperti minggu sore sebelum-sebelumnya duduk dengan manis di bangku taman di seberangku. Gigi putihnya berderet, lesung pipi...

Itu Layang-layang

Bocah kecil itu seperti minggu sore sebelum-sebelumnya duduk dengan manis di bangku taman di seberangku. Gigi putihnya berderet, lesung pipinya tampak indah. Kakinya digoyang-goyang dan ia bersenandung kecil. Ibunya yang duduk di sebelah sibuk dengan telefon genggamnya. Anak itu tampak berusaha mencari perhatian ibunya. Ia berkali-kali menarik lengan ibunya . Sang ibu tetap sibuk menerima telfon di telinga kiri dan mengirim sms dengan tangan kanan 



Anak itu turun dari bangku dan menghampiriku. Ia menatapku dengan binar matanya yang bening, sambil menerima lolipop yang kuulurkan padanya. Tersenyum manis dengan sopan berterima kasih padaku. Kutanya siapa namanya. "Tio" jawabnya. Kemudian dia menarik tanganku ke tengah tanah lapang di taman.

"Tante, itu layang-layang kan ? Tio ingin bisa terbang seperti itu."


Seminggu berlalu saat aku berkenalan dengan Tio, bocah lima tahun itu. Sore ini, aku kembali duduk di bangku taman favoritku ini, melepas perasaan penatku seperti biasa yang kulakukan. Kali ini aku tidak melihat Tio. Pak Dar, penjaga taman menghampiriku. "Neng, tahu tidak ? Bocah kecil yang suka duduk di bangku itu? Anak pengusaha besi komplek sini. biasa suka datang dengan baby sitternya."

Aku menanggapi "Iya Pak, minggu lalu saya lihat, mungkin bersama ibunya."
"Tadi siang meninggal neng, ditabrak mobil tapi kejadiannya saya tidak tahu persis"


"Tante, itu layang-layang kan?" aku teringat kalimat terakhirnya.

Sekarang aku yakin, Tio sudah terbang bebas. Mungkin ia tidak mendapat kasih sayang yang cukup dari orang tuanya, sekarang Tuhan mengambilnya kembali.

Jakarta - Syu






Saat berseragam putih abu-abu


Kutemukan tumpukan tulisan kalian di buku perpisahan kelas
Beberapa helai sudah tampak menguning
Mengeja nama kalian satu-persatu 
Mengingat wajah kalian satu-persatu

Mengingat kebosanan kita saat di kelas
Mengingat hukuman yang ditanggung bersama sekelas
Tertawa mengingat kebodohan-kebodohan dulu
Saat kita masi berseragam putih abu-abu


Semuanya memberi warna tersendiri
Kenangan bersama kalian bersinar terang
Teman-teman dengan berbagai karakter dan keunikan
Sebuah kenangan berharga mengenal kalian

-May2010


Sunday, November 18, 2012

Lulu

 Lulu: Di sudut ruang tunggu itu pertama kali kita bertukar nama Kemudian hari-hari berikutnya kita melangkah berdampingan dengan ritme yang sama ...

Lulu

Di sudut ruang tunggu itu pertama kali kita bertukar nama
Kemudian hari-hari berikutnya kita melangkah berdampingan dengan ritme yang sama
Selanjutnya kau menemaniku melewati hari-hari menyusun mimpi
Begitupun aku kuatkan hatimu yang baru menginjak bumi Indo kembali

Tali persahabatan ini 
Menuntun kita menyongsong sinar fajar bersama
Mengantarkan pendar sinar matahari senja menghilang bersama malam
Bahkan menjemput sinar bulan menerangi langit malam.
Menguatkan hati dan tekad kita satu sama lain

Sudah terlalu banyak cerita yang kita bagi bersama
Cerita masa lalu bahkan sampai pada kisah tua kita nanti
Saling menemani satu sama lain di dalam panti werda, saat dimana dunia meninggalkan kita? 
Menanam bunga, menikmati aliran sungai, 
Mendengar nyanyian burung, mengagumi isi aquarium cantik

Lulu, genggam mimpimu jangan biarkan tercecer
Harapan tetap ada selama langit masih biru bukan?

Jakarta - 7July2012 
Syu





Wednesday, November 14, 2012

Baik bagi kita


Saat Jauh darimu, kurasa itu baik bagi kita berdua.
Baik bagimu untuk mencoba hal-hal baru
Baik bagimu untuk menggali kreativitasmu
Baik bagimu untuk bersenda gurau bersama keluargamu
Baik bagimu untuk merindukanku

Ada kalanya mata ini tidak berhenti menatap layar telefon genggamku dan berharap kau mencariku,
Tapi sering tak kutemukan apapun.  
Dan Aku tetap merasa baik.
Dengan begitu,
Baik bagiku menikmati sunyi
Baik bagiku untuk bisa merindukanmu
Dan baik bagiku untuk menghargai setiap kehadiranmu nanti.  

Maka saat kita tidak bersama, Alangkah baiknya bagi kita untuk mematikan amarah, memupuk rindu, membangun rasa, menghadirkan kasih


*I miss you
Jakarta 14Nov12 - Syu


Gerimis Sore ini


Di sudut terminal sore ini, saat aku tak bersamamu, saat aku tidak bersama teman-temanku, saat aku benar-benar sendiri. Tanpa kusadari aku menikmati kesendirian ini. Aku berdiri di bawah sorot lampu jalanan mengamati setiap tetes gerimis yang menyerbu bumi. Garis-garisnya begitu jelas, dengan kecepatan tinggi turun menghempas ke wajahku.  Tepat disampingku berdiri, ada sebatang pohon dengan daun  dan ranting yang hampir rontok menawarkan jasa untuk melindungi mataku dari sinar lampu yang menusuk mata.  Pemandangan langka ini masuk kedalam kalbuku, menyebar rasa damai. Mengajarkanku, bahagia itu sederhana. Aku terlalu sibuk bersamamu, sampai aku lupa bahwa menikmati hujan itu indah.  Lain kali akan kuajarkan kau menikmati hujan bersamaku. 

Jakarta 13Nov12 - Syu



Nothing Left? Aku bohong


Nothing Left. Aku bilang begitu?
Kalau begitu, tolong jangan pernah percaya.
Aku berbohong mengenai itu, bahwa rasa sudah pergi
Aku menipumu dan menipu diriku sendiri.
Aku takut luka, sehingga aku mengabaikannya.
Aku lemah, sehingga aku takut tidak mampu bertahan sampai akhir.

Asal kau tahu, rasa tetap ada.
Dia tidak pernah berpindah, dia diam di sini.
Bersinar saat dia bahagia, dan bersembunyi saat dia luka.
Jangan pernah lukai rasa, maka dia akan tetap bersinar.

Jakarta 7Nov12 - Syu


Monday, November 5, 2012

I'm not a piece of an extra part

I'd imagine the whole world was one big machine.
Machines never come with any extra parts, you know. 

They always come with the exact amount they need.
So I figured if the entire world was one big machine.

I couldn't be an extra part. I had to be here for some reason.





*Some Reasons*


Disappointment and Hope


"The human spirit can endure in sickness, but a crushed spirit who can bear?" (Proverb 18:14)

Disappointment of life is that if we don't get what we want. Sometimes we are disappointed at someone, but there are also times when we disappoint others. So what makes us disappointed? The main cause is over expectation or expect too much. If we put too much hope to someone, whether it be the husband, wife, child, brother / sister, friends or anyone else, and it turns out they're not giving anything as we expected, what is our reaction? 
"Disappointed"!
Then How can we cope with or overcome the disappointment?
1) Check our hope. If our expectations are too high or unrealistic, lower our expectation, because maybe the people who we expect not have the ability to do what we expect.
2) Remember that we can only control and change ourselves and not changing others. If we try to control and change others, then we would likely be more disappointed.
3) Take every fact and be thankful. Keep learning to see the disappointment in a positive way. Disappointment helps us to learn so we just put all our hopes and hung to God.
Expect the Lord alone, because we will never let down! 

"But blessed are those who trust in the LORD and have made the LORD their hope and confidence". (Jeremiah 17:7)