Thursday, December 13, 2012

Senandung Peri

Terbang membumbung ke angkasa Beth menjalankan tugasnya malam ini. Bersenandung kecil ia melintasi langit malam dan menaburkan serbuk gemerlapan di langit. Angin berkolaborasi menjalankan tugasnya, meniup semua serbuk gemerlap itu ke seluruh jagat raya. Memberi rasa nyaman dan bahagia bagi jiwa-jiwa kecil yang terlelap dalam tidur indah mereka.

Tugas sang Peri mengunjungi setiap rumah yang memiliki anak-anak. Masuk melalui jendela bersama angin, melihat wajah-wajah mungil yang sedang terlelap. Memeriksa aktivitas mereka seharian ini. Menilai sikap mereka apakah telah menjadi anak-anak manis seharian atau malah bersikap sebaliknya. Kemudian menyanyikan senandung perinya yang akan merasuk ke dalam jiwa anak-anak itu untuk mengisi harapan, cita-cita dan mimpi bagi mereka. Itulah tugas dan kewajibannya. Sudah puluhan rumah yang ia datangi malam ini, dan semua hasil tercatat baik. Anak-anak itu bersikap manis dan membuat gampang perhitungan tugas sang Peri Kebaikan malam ini. 

Di sebuah rumah berpagar kayu putih dengan lilitan bunga fuschia menjuntai indah, Beth selalu tahu betapa tugasnya akan terasa berat di sana enam bulan yang lalu. Tapi saat ini, ia punya keyakinan bahwa keadaan akan semakin baik setiap harinya. Seorang anak laki-laki lima tahun yang mendiami rumah indah itu memiliki temperamen yang buruk dan susah diatur. Tobby namanya. Ibunya meninggal karna kecelakaan bersama adiknya. Ayahnya menikah lagi dan terlalu sibuk dengan pekerjaannya. Ibu tirinya hanya peduli akan undangan pesta dan model fashion terbaru. Tidak ada yang memperhatikan kesedihannya, hanya seorang nanny tua renta dan tukang kebun bisu yang tiap hari menemaninya.

Beth melintasi halaman luas dengan kolam ikan yang semakin sedikit jumlah ikannya, melewati kerumunan bunga Periwinkle biru yang indah, serta patung angsa yang sudah patah sebelah kakinya. Angin berbisk menangkan perasaan sang Peri. Ada keyakinan dalam hatinya setiap malam saat ia mendatangi anak itu.

Saat ia memasuki kamar si anak laki-laki itu, ditemukannya Tobby sedang terlelap seperti biasanya. Mulutnya sudah tidak belepotan coklat karamel lagi seperti malam-malam dulu saat pertama kali Beth memulai tugasnya. Buku-buku tampak tertumpuk rapi di lantai. Kamarnya kini sudah jauh lebih rapi dan tidak seberantakan malam-malam dulu. Kuda-kudaan kayu yang patah lehernya dua minggu lalu, sekarang sudah terlihat ditempel dengan paksa menggunakan sealtape. "Usaha yang bagus, Tob" batin Beth.

Beth membuka telapak tangan Tobby, tergambar semua aktivitasnya hari itu. Beth menghela nafas lega dan mencatat semua didalam buku tugasnya. Prilaku anak ini semakin baik setiap harinya.Wajah tertidurnya tidak ada beda dengan anak-anak lainnya damai dan syahdu irama nafasnya. Hanya saja didalam mimpi-mimpinya Beth selalu dapat melihat ada rasa perih di hati anak sekecil itu. Maka, senandung Beth pun mengalir indah seperti biasa mengusir rasa perih dalam jiwanya, menggantikannya dengan sepenggal kenangan manis Tobby akan ibunya. Hanya melalui kenangan itulah senandung Beth bisa masuk ke dalam jiwa kecilnya untuk memberikannya harapan, cita-cita dan juga cinta dalam dirinya.

Perlu sedikit waktu lebih lama lagi batin Beth, agar ia bisa merubah Tobby menjadi anak manis dalam setiap senandungnya. Hanya itu yang ia minta kepada Ratu Peri saat enam bulan ini ia masih belum bisa juga mengarahkan hati Tobby. Teringat wajah tegas Ratu Peri saat hendak memutuskan pengalihan pekerjaan Beth kepada peri lain. Beth bersungguh-sungguh memohon agar diberi kesempatan dan waktu sedikit lebih banyak. Bukan hanya sebagai pembuktian kemampuan dirinya saja, agar ia bisa ikut dalam barisan parade pixie hollow tahun depan, melainkan karna ia sekarang memang peduli akan keadaan Tobby. Beth yakin anak itu akan bisa ia tuntun menjadi pribadi yang manis. 

Mimpi Tobby akan kenangan Ibunya membuai tidur lelapnya dalam senyuman manis, Beth terbang menjauh sambil terus bersenandung dalam hatinya meninabobokan Tobby bersama serbuk ajaibnya yang berserakan menabur harapan indah bagi Tobby di hari esok. Menembus angin malam Beth menyongsong sinar fajar pertama dengan senyum yang semakin mengembang. Catatan laporan dibukunya mengenai anak kecil bernama Tobby semakin membaik. Ratu Peri pasti akan bangga padanya.

-Catatan Senandung Peri, Syu 2011-


No comments:

Post a Comment